EDUKASI PENCEGAHAN STUNTING BAGI PUSAT INFORMASI DAN KONSELING REMAJA /PIK-R

EDUKASI PENCEGAHAN STUNTING BAGI PUSAT INFORMASI DAN KONSELING REMAJA /PIK-R

DINAS KBPPPA, Pemerintah Kabupaten Cilacap melalui Dinas KB, PP dan PA Kabupaten Cilacap melaksanakan Kegiatan EDUKASI PENCEGAHAN STUNTING BAGI PUSAT INFORMASI DAN KONSELING REMAJA /PIK-R.

Stunting merupakan kondisi di mana pertumbuhan anak terganggu, ditandai dengan tubuh pendek yang disebabkan oleh kekurangan gizi kronis. Balita stunting pada umumnya rentan terhadap penyakit, mempunyai kecerdasan yang di bawah normal serta produktivitasnya rendah. Yang dimaksud kekurangan gizi kronis di sini, yakni kondisi kekurangan gizi yang berlangsung lama, dari janin yang masih ada di dalam rahim sampai bayi usia 24 bulan. Kondisi ini menyebabkan tumbuh kembang anak tidak berlangsung secara optimal.

Kegiatan dilaksanakan 8 kali dari tanggal 4 s.d. 14 Oktober 2021 bertempat di Ruang Rapat Dinas KB, PP dan PA Kabupaten Cilacap secara virtual melalui Zoom Meeting dengan peserta di 8 kecamatan ( Kec. Wanareja, Kec. Karangpucung, Kec. Patimuan, Kec. Kesugihan, Kec. Sampang, Kec. Cilacap Selatan, Kec. Cilacap Tengah, Kec. Binangun) dimana disetiap kecamatan masing-masing 100 peserta.

Tujuan dari edukasi pencegahanstunting bagi remaja yaitu :

  1. Mengedukasi para remaja tentang pentingnya asupan nutrisi/gizi bagi para remaja
  2. Meningkatkan pengetahuan kognitif dari para peserta tentang stunting dan pencegahannya melalui perbaikan pola makan
  3. Dapat menularkan/menyebarluaskan informasi yang didapat kepada teman sebayanya.

Perlu kita ketahui bersama, bahwa remaja adalah calon orang tua di masa yang akan datang. Mereka-mereka itulah yang nantinya mempunyai peran besar dalam mewujudkan generasi-generasi berkualitas dimasa yang akan datang. Upaya yang paling tepat guna pencegahan stunting diawali dari mereka sendiri, yakni kaum remaja.

Kurangnya pengetahuan remaja sebagai calon orang tua tentang pengasuhan 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) dapat meningkatkan risiko anak yang dilahirkan kelak mengalami gangguan pertumbuhan hingga stunting. Mendasari hal tersebut, sangat perlu bagi remaja untuk mendapatkan pendidikan parenting juga pemahaman kesehatan serta pemahaman akan pentingnya penerapan makan dengan pola gizi seimbang.

Yang tidak kalah penting adalaperencanaan keluarga. Ada beberapa hal yang perlu direncanakan oleh remaja sebelum masuk kejenjang pernikahan, antara lain: usia ideal menikah (21 tahun bagi perempuan dan 25 tahun bagi laki-laki), sehat baik jasmani maupun rohani, kesiapan mental, juga kesiapan finansial/ekonomi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *